Kamis, 31 Januari 2013

Microsoft Excel


           Microsoft excel adalah suatu aplikasi pengolah angka yang memiliki ekstensi 2003         : xls              
                                                                                                                            2007&2010: xls              
cell    : Pertemuan antara baris dan kolom pada M.Excel

range :
kumpulan dari beberapa cell pada M.Excel

Jumlah kolom pada microsoft excel 2007 : 16.384

Jumlah Baris pada microsoft excel 2007;1.048.576

                                       Operator Aritmatika pada microsoft Excel :
1. +  (penjumlahan)
2. -   (pengurangan)
3.*    (perkalian)
4. /    (pembagian)
5.  %  (persen)

                                               Operator Perbandingan :
1. =   (sama dengan)
2.  >   (lebih dari/lebih besar dari)
3.  <   (kurang dari/lebih kecil dari)
4.  >=  (lebih dari sama dengan)
5. <=  (kurang dari sama dengan)
6.  <>  (lebih kecil lebih besar)

                                              Fungsi Logika pada microsoft excel :
1.Sum => untuk penjumlahan
Rumus :
   =SUM (Logika)
2.Max => untuk mencari nilai tertinggi
Rumus :
   =Max (logika)
3.Min => mencari nilai terendah
Rumus:
   =MIN (logika)
4.Average =>mencari rata rata
Rumus:
   =AVERAGE (logika)
5.Upper => Mengubah huruf kecil menjadi huruf besr
Rumus:
   =Upper (logika)
6.Lower =>Mengubah huruf besar menjadi huruf kecil
Rumus:
   =Lower (logika)
7.MID => untuk mencari nilai tengah
Rumus;
   =Mid (logika)
8.FV => utk menghitung nilai yang akan datang dari sebuah investasi dengan pembayaran serta suku bunga
               yang tetap (konstan) dalam kurun waktu tertentu
Rumus:
   =Fv (rate,nper,pmt,[pv],[type])
    ket : rate ~suku bunga yang berlaku : 12~
           nper ~jangka waktu pembayaran~
           pmt ~nilai pembayaran~
            pv ~nilai saat ini~
9.Nper digunakan utk mendapatkan jumlah periode,pembayaran pada tingkat suku bunga tertentu,
Rumus:
     =Nper (rate,pmv,pv,fv,type)
10.Char =>menampilkan nilai karakter dari sebuah urutan angka
Rumus:
     =Char (angka)
11.Code merupakan kebalikan dari fungsi karakter
Rumus :
      =code (karakter)                                                                                                                                   
12.Concatenate fungsinya menggabungkan text menjadi 1                                                                             
Rumus:                                                                                                                                                        
      =Concatenate (text 1,text 2,text 3,...)                                                                                                     

Sabtu, 22 Desember 2012

Majas perbandingan, pertentangan, penegasan, perumpamaan dan contohnya


Bahasa Indonesia memiliki beragam gaya bahasa yang dalam ilmunya lebih dikenal dengan Majas. Majas adalah bahasa kias yang dipergunakan untuk menimbulkan kesan imajinatif atau menciptakan efek-efek tertentu bagi pembaca atau pendengarnya. majas atau disebut juga gaya bahasa adalah pemanfaatan ragam bahasa untuk memperoleh efek-efek tertentu. Majas merupakan sebuah teknik khusus dengan cara menggunakan bahasa figuratif (bahasa yang digunakan secara ekspresif). Majas merupakan salah satu gaya bahasa. Walaupun hingga saat ini banyak masyarakat yang menganggap bahwa majas adalah gaya bahasa. Majas banyak digunakan dalam teks - teks sastra. Namun terjadang kita juga bisa menemukan majas dalam kehidupan sehari - hari dimana majas bertujuan untuk menekankan suatu hal tertentu Majas terdiri atas: Majas Perbandingan, Majas Pertentangan, Majas Sindiran, dan Majas Penegasan.

A. Majas Perbandingan
Majas Perbandingan ialah kata-kata berkias yang menyatakan perbandingan untuk meningkatkan kesan dan pengaruhnya terhadap pendengar atau pembaca”. Ditinjau dari cara pengambilan perbandingannya, Majas Perbandingan dibagi menjadi:

1) Asosiasi atau Perumpamaan
Majas asosiasi atau perumpamaan adalah perbandingan dua hal yang pada hakikatnya berbeda, tetapi sengaja dianggap sama. Majas ini ditandai oleh penggunaan kata bagai, bagaikan, seumpama, seperti, dan laksana.
Contoh :
a) Semangatnya keras bagaikan baja.
b) Mukanya pucat bagai mayat.
c) Wajahnya kuning bersinar bagai bulan purnama

2) Metafora
Metafora adalah majas yang mengungkapkan ungkapan secara langsung berupa perbandingan analogis.
Me·ta·fo·ra /métafora/ : Pemakaian kata atau kelompok kata bukan dengan arti yang sebenarnya, melainkan sebagai lukisan yang berdasarkan persamaan atau perbandingan, misalnya tulang punggung dalam kalimat pemuda adalah tulang punggung negara
Contoh:
a)      Engkau belahan jantung hatiku sayangku. (sangat penting)
b)      Raja siang keluar dari ufuk timur
c)      Jonathan adalah bintang kelas dunia.
d)      Harta karunku (sangat berharga)
e)      Dia dianggap anak emas majikannya.
f)       Perpustakaan adalah gudang ilmu.

3) Personifikasi
Personifikasi adalah majas yang membandingkan benda-benda tak bernyawa seolah-olah mempunyai sifat seperti manusia.
Contoh:
a) Badai mengamuk dan merobohkan rumah penduduk.
b) Ombak berkejar-kejaran ke tepi pantai.
c) Peluit wasit menjerit panjang menandai akhir dari pertandingan tersebut.

4) Alegori
Alegori adalah Menyatakan dengan cara lain, melalui kiasan atau penggambaran.
Alegori: majas perbandingan yang bertautan satu dan yang lainnya dalam kesatuan yang utuh. Contoh: Suami sebagai nahkoda, Istri sebagai juru mudi
Alegori biasanya berbentuk cerita yang penuh dengan simbol-simbol bermuatan moral.
Contoh:
Perjalanan hidup manusia seperti sungai yang mengalir menyusuri tebing-tebing, yang kadang-kadang sulit ditebak kedalamannya, yang rela menerima segala sampah, dan yang pada akhirnya berhenti ketika bertemu dengan laut.

5) Simbolik
Simbolik adalah majas yang melukiskan sesuatu dengan
mempergunakan benda, binatang, atau tumbuhan sebagai simbol atau lambang.
Contoh:
a)   Ia terkenal sebagai buaya darat.
b)   Rumah itu hangus dilalap si jago merah.
c)   Bunglon, lambang orang yang tak berpendirian
d)   Melati, lambang kesucian
e)   Teratai, lambang pengabdian

6) Metonimia
Metonimia adalah majas yang menggunakan ciri atau lebel dari sebuah benda untuk menggantikan benda tersebut.Pengungkapan tersebut berupa penggunaan nama untuk benda lain yang menjadi merek, ciri khas, atau atribut.
Contoh:
a) Di kantongnya selalu terselib gudang garam. (maksudnya rokok gudang garam)
b) Setiap pagi Ayah selalu menghirup kapal api. (maksudnya kopi kapal api)
c) Ayah pulang dari luar negeri naik garuda (maksudnya pesawat)

7) Sinekdok
Sinekdok adalah majas yang menyebutkan bagian untuk menggantikan benda secara keseluruhan atau sebaliknya. Majas sinekdokhe terdiri atas dua bentuk berikut.
a) Pars pro toto, yaitu menyebutkan sebagian untuk keseluruhan.
    Contoh:
(a) Hingga detik ini ia belum kelihatan batang hidungnya.
(b) Per kepala mendapat Rp. 300.000.
b) Totem pro parte, yaitu menyebutkan keseluruhan untuk sebagian.
    Contoh:
(a) Dalam pertandingan final bulu tangkis Rt.03 melawan Rt. 07.
(b) Indonesia akan memilih idolanya malam nanti.

8. Simile:
Pengungkapan dengan perbandingan eksplisit yang dinyatakan dengan kata depan dan penghubung, seperti layaknyabagaikan, " umpama", "ibarat","bak", bagai".
Contoh: 
Kau umpama air aku bagai minyaknya, bagaikan Qais dan Laila yang dimabuk cinta berkorban apa saja.

B. Majas Pertentangan 
Majas Pertentangan adalah “Kata-kata berkias yang menyatakan pertentangan dengan yang dimaksudkan sebenarnya oleh pembicara atau penulis dengan maksud untuk memperhebat atau meningkatkan kesan dan pengaruhnya kepada pembaca atau pendengar”. Jenis-jenis Majas Pertentangan dibedakan menjadi berikut.

1) Antitesis
Antitesis adalah majas yang mempergunakan pasangan kata yang berlawanan artinya.
Contoh:
a) Tua muda, besar kecil, ikut meramaikan festival itu.
b) Miskin kaya, cantik buruk sama saja di mata Tuhan.

2) Paradoks
Paradoks adalah majas yang mengandung pertentangan antara pernyataan dan fakta yang ada.
Contoh;
a) Aku merasa sendirian di tengah kota Jakarta yang ramai ini.
b) Hatiku merintih di tengah hingar bingar pesta yang sedang berlangsung ini.

3) Hiperbola
Majas hiperbola adalah majas yang berupa pernyataan berlebihan dari kenyataannya dengan maksud memberikan kesan mendalam atau meminta perhatian.
Contoh:
a) Suaranya menggelegar membelah angkasa.
b) Tubuhnya tinggal kulit pembalut tulang.

4) Litotes
Litotes adalah majas yang menyatakan sesuatu dengan cara yang berlawanan dari kenyataannya dengan mengecilkan atau menguranginya. Tujuannya untuk merendahkan diri.
Contoh:
a) Makanlah seadanya hanya dengan nasi dan air putih saja.
b) Mengapa kamu bertanya pada orang yang bodoh seperti saya
ini?

C. Majas Sindiran
Majas Perbandingan ialah kata-kata berkias yang menyatakan sindiran untuk meningkatkan kesan dan pengaruhnya terhadap pendengar atau pembaca”. Majas sindirian dibagi menjadi:

1) Ironi
Ironi adalah majas yang menyatakan hal yang bertentangan denganmaksud menyindir.
Contoh:
a) Ini baru siswa teladan, setiap hari pulang malam.
b) Bagus sekali tulisanmu sampai tidak dapat dibaca.

2) Sinisme
Sinisme adalah majas yang menyatakan sindiran secara langsung.
Contoh :
a) Perkataanmu tadi sangat menyebalkan, tidak pantas diucapkan oleh orang terpelajar sepertimu.
b) Lama-lama aku bisa jadi gila melihat tingkah lakumu itu.

3) Sarkasme
Sarkasme adalah majas sindiran yang paling kasar. Majas ini biasanya diucapkan oleh orang yang sedang marah.
Contoh:
a) Mau muntah aku melihat wajahmu, pergi kamu!
b) Dasar kerbau dungu, kerja begini saja tidak becus!

D. Majas Penegasan
Majas Perbandingan ialah kata-kata berkias yang menyatakan penegasan untuk meningkatkan kesan dan pengaruhnya terhadap pendengar atau pembaca”.Majas penegasan terdiri atas tujuh bentuk berikut.

1) Pleonasme
Pleonasme adalah majas yang menggunakan kata-kata secara berlebihan dengan maksud menegaskan arti suatu kata.
Contoh:
a) Semua siswa yang di atas agar segera turun ke bawah.
b) Mereka mendongak ke atas menyaksikan pertunjukan pesawat tempur.

2) Repetisi
Repetisi adalah majas perulangan kata-kata sebagai penegasan.
Contoh:
a) Dialah yang kutunggu, dialah yang kunanti, dialah yang kuharap.
b) Marilah kita sambut pahlawan kita, marilah kita sambut idola kita, marilah kita sambut putra bangsa.

3) Paralelisme
Paralelisme adalah majas perulangan yang biasanya ada di dalam puisi.
Contoh:
Cinta adalah pengertian
Cinta adalah kesetiaan
Cinta adalah rela berkorban

4) Tautologi
Tautologi adalah majas penegasan dengan mengulang beberapa kali sebuah kata dalam sebuah kalimat dengan maksud menegaskan. Kadang pengulangan itu menggunakan kata bersinonim.
Contoh:
a) Bukan, bukan, bukan itu maksudku. Aku hanya ingin bertukar pikiran saja.
b) Seharusnya sebagai sahabat kita hidup rukun, akur, dan bersaudara.

5) Klimaks
Klimaks adalah majas yang menyatakan beberapa hal berturutturut dan makin lama makin meningkat.
Contoh:
a) Semua orang dari anak-anak, remaja, hingga orang tua ikut antri minyak.
b) Ketua Rt, Rw, kepala desa, gubernur, bahkan presiden sekalipun tak berhak mencampuri urusan pribadi seseorang.

6) Antiklimaks
Antiklimaks adalah majas yang menyatakan beberapa hal berturutturut yang makin lama menurun.
a) Kepala sekolah, guru, dan siswa juga hadir dalam acara syukuran itu.
b) Di kota dan desa hingga pelosok kampung semua orang merayakan HUT RI ke -62.

7) Retorik
Retorik adalah majas yang berupa kalimat tanya namun tak memerlukan jawaban. Tujuannya memberikan penegasan, sindiran, atau menggugah.
Contoh:
a) Kata siapa cita-cita bisa didapat cukup dengan sekolah formal saja?
b) Apakah ini orang yang selama ini kamu bangga-banggakan ?
d. Majas Pertentangan

Kamis, 20 Desember 2012

Cerita Lucu




                     Siapa Yang Menemukan Benua Australia?

Guru: Andre,dmna letak benua australia ??Andre: Disini bu *sambil nunjuk peta*Guru: Baguss,sekarang- kamu Sule !Sule: Iyaa buGuru: Siapa yg menemukan benua Australia ??Sule: Andre bu !!Guru: *banting peta*

SURAT UNTUK GURU
Seorang guru baru saja memperoleh surat dari orangtua murid yang mengatakan, "Andy putra kami adalah seorang anak yang sensitif. Jika anda ingin menghukum anak saya, pukul saja anak yang duduk di sebelahnya. Itu akan menakutinya."


GURU KEBINGUNGAN MENGAJAR MURID-MURIDNYA
Pada suatu haari seorang guru sedang mengajar murid-muridnya. Karena bosan, murid-muridnya pun malah asyik mengobrol dan sibuk dengan kegiatan mereka sendiri-sendiri. Sang gurupun marah karena dia merasa dicuekin, tak lama kemudian sang guru memulai aksi marah-marahnya.
Guru : "Kalian ini ngobrol saja kerjaannya... Apa kalian tidak ada yang mau mendengarkan pelajaran??"
Murid : "Tidak Buuu.." Murid-murid serentak menjawab (Sang 
makin kesal)
Guru : "Dasar kalian murid-murid bodoh... Kenapa kalian bisa masuk sekolah ini??"
Murid : "Karena kami ingin pintar, Bu..."
Guru : "Kalau begitu siapa yang merasa bodoh berdiri... Biarnanti saya ajari.." (Murid-muridpun hening karena tidak ada yang merasa dirinya bodoh, tapi tiba-tiba Edo berdiri)
Guru : "Bagus Edo, kamu merasa diri kamu masih bodoh yah??"
Edo : "Tidak Buu.."
Guru : "Lalu kenapa kamu berdiri??"
Edo : "Saya ttidak tega saja, Bu..."
Guru : "Gak tega kenapa??"
Edo : "Ngeliat ibu berdiri sendirian..."
Guru : "!!!!!????"


GURU ANEH
Guru : "Anak-anak, Indonesia terletak di antara dua samudra dan dua ...??"
Murid : "Benuaaaa...!"
Guru : "Salah! Yang benar Indonesia terletak di antara dua samudra dan kedua-duanya amatlah dalam...!"
Guru : "Sekarang flora dan fauna. Kalau ikan paus binatang mamalia, buaya binatang reptilia, kambing binatang herbivora, sedangkan macan adalah binatang ....?"
Murid : "Carnivora!!"
Guru : "Kalian ini memang goblok... Macan adalah binatang yang menakutkan...!"
Murid : "???!!!"
Guru : "Sekarang tentang kesehatan. Kemarin si Banu jatuh dari pohon, dia pingsan, tungkainya mengenai batu tajam sehingga keluar ...??"
Murid : "Darahh..!"
Guru : "Eeee ee eeee, bener-bener goblok ya kalian! Yang benar dia pingsan, tungkainya mengenai batu tajam sehingga keluarganya kelabakan...!"
Murid : "?????!!!!!"


LAWAN KATA
Kelas yang tadinya ribut, kini menjadi sunyi-senyap setelah guru Bahasa Indonesia yang paling ditakuti itu masuk ke dalam ruang kelas. Wajahnya garang seperti hendak menerkam wajah mangsanya.
Murid-murid : "Selamat pagi, Bu guru!!!"
Bu guru : (dengan suara melengking)"Mengapa bilang selamat pagi saja, kalau begitu siang, sore, dan malam kaliam mendoakan saya tidak selamat, ya??"
Murid-murid : "Selamat pagi, siang, sore, dan malam Bu guru...."
Bu guru : "Kenapa panjang sekali?? Tidak pernah orang mengucapkan selamat seperti itu!!
Murid-murid : "*^%)&%$^#&#@??"
Bu guru : "Katakan saja selamat sejahtera, kan lebih bagus didengar dan penuh makna? Lagipula ucapan itu meliputi semua masa dan keadaan."
Murid-murid : "Selamat sejahtera Bu guru!!"
Bu guru : "Sama-sama, duduk!! Dengar baik-baik!! Hari ini, saya mau menguji kalian semua tentang lawan kata atau antonim kata. Kalau saya sebutkan perkataannya, kamu semua harus cepat menjawabnya dengan lawan katanya, mengerti??!"
Murid-murid : "Mengerti Bu guru.."
Guru : "Pandai!"
Murid-murid : "Bodoh!"
Guru : "Tinggi!"
Murid-murid : "Rendah!"
Guru : "Jauh!"
Murid-murid : "Dekat!"
Guru : "Berjaya!"
Murid-murid : "Menang!"
Guru : "Salah itu!"
Murid-murid : "Benar ini!"
Guru : (GERAM) "Bodoh!"
Murid-murid : "Pandai!"
Guru : "Bukan!"
Murid-murid : "YA!"
Guru : (mulai pusing) "Oh Tuhan!!"
Murid-murid : "Ya hamba!!"
Guru : "Dengar ini..."
Murid-murid : "Jangan dengar itu.."
Guru : "Diam!!"
Murid-murid : "Ribut!!!!"
Guru : "Itu bukan pertanyaan, bodoh!!!!"
Murid-murid : "Ini adalah jawaban, pandai!!"
Guru : "Mati aku!!"
Murid-murid : "HIDUP kami!!"
Guru : "Saya rotan baru tau rasa!!"
Murid-murid : "Kita akar lama tak tau rasa!!"
Guru : "Malas aku ngajar kalian!"
Murid-murid : "Rajin kami belajar Bu guru...."
Guru : "Kalian gila semua!!"
Murid-murid : "Kami waras sebagian.."
Guru : "Cukup!! Cukup!!"
Murid-murid : "Kurang! Kurang!"
Guru : "Sudah!! Sudah!!"
Murid-murid : "Belum!! Belum!!"
Guru : "Mengapa kalian semua bodoh sekali??"
Murid-murid : "Sebab saya seorang pandai.."
Guru : "Oh!! Melawan ya!!"
Murid-murid : "Ho!! Mengalah tidak??"
Guru : "Kurang ajar!!!"
Murid-murid : "Cukup ajar.."
Guru : "Habis aku.."
Murid-murid : "Kekal kamu!!!"
Guru : (putus asa) "OK. Pelajaran sudah habis!!"
Murid-murid : "KO. Permainan belum mulai!!"
Guru : "Sudah, BODOH!!!"
Murid-murid : "Belum, pandai!!"
Guru : "Berdiri!!"
Murid-murid : "Duduk!!"
Guru : "Bego kalian ini!!"
Murid-murid : "Cerdik kami itu!!"
Guru : "RUSAK!!!"
Murid-murid : "Baik.."
Guru : (STRESS) "Kamu semua ditahan siang hari ini!!"
Murid-murid : "Kami dilepaskan tengah malam itu!!!"
Muka Bu guru merah padam dan tanpa bicara lagi mengambil buku-bukunya dan keluar ruangan. Murid-murid bangga karena mereka merasa dapat menjawab semua pertanyaan tadi.


SALAM PERKENALAN
Seorang Guru bermaksud melatih anak-anak didiknya di sekolah untuk memupuk rasa percaya diri mereka. Guru tersebut meminta mnereka untuk memperkenalkan diri sekaligus mengungkapkan cerita mereka. Dodi berdiri dan berkata, "Nama saya Dodi. Kalau besar nanti saya ingin menjadi pilot, jadi saya bisa pergi keliling dunia ke Eropa, Asia, Australia, Afrika, dan sebagainya."
"Bagus sekali Dodi. Terimakasih. Siapa lagi??", tanya Bu guru.
Seorang anak perempuan yang duduk di tengah berdiri dan berkata, "Nama saya Santi. Kalau besar nanti, Santi ingin menjadi ibu rumah tangga dan punya anak yang manis."
"Bagus. Jadi ibu rumah tangga merupakan cita-cita yang mulia. Siapa lagi?"
Si Zaenal berdiri dan berkata, "Saya Zaenal, nanti kalau sudah besar saya akan membantu Santi mencapai cita-citanya."

TUMOR OTAK
Guru: "Kenapa kamu tertawa dan tersenyum sendiri Ardian?"
Ardian: "Saya habis dari dokter Bu guru."
Guru: "Terus apanya yang membuat kamu senang??"
Ardian: "Dokter bilang saya kena tumor otak stadium lanjut. Dan saya jadi senang... Horreee!!!" (melompat kegirangan)
Guru: "Kamu mengerti maksud dokter bukan?"
Ardian: "Tentu saja, apakah ibu kira saya bodoh??"
Guru: "Mengapa kamu begitu gembira?"
Ardian: "Karena Bu guru tidak akan mengatai saya "tidak punya otak" lagi."



BELAJAR BERHITUNG
Keponakan Bedul menerima hukuman dari gurunya. "Tono, kamu bisa berhitung", tanya Bu guru. Tono mengangguk sambil mengatakan, "setiap hari ayah saya mengajari saya berhitung."
"Coba, setelah tiga berapa??", lanjut Ibu guru.
Tono dengan tangkas menyahut, "Empat lalu lima, enam, tujuh, delapan, dan sembilan."
Ibu guru manggut-manggut. "Kalau setelah sepuluh berapa, Tono?"
Tono menjawab, "Jack, Queen, King, Bu...."
Ibu guru : "Gubrakk..#@$#%^&*(*"